Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan . Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik , politik , lingkungan, dan sosial.
Struktur-struktur kebahasaan teks anekdot antara lain:
1. Abstrak
Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot . Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.
2 . Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
3 . Krisis
Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.
4 . Reaksi
Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda.
5 . Koda
Seperti penutup , struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda . Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.
Baca juga : Identitas Author 1 (ASKOR GUGUS DEPAN)
Langkah-langkah menulis teks anekdot sebagai berikut.
1. Menentukan topik
Topik adalah ide cerita atau gagasan cerita atau dasar cerita atau apa yang akan diceritakan. Contoh: Orang miskin yang mencuri
2. Mencari bahan referensi
Bahan yang diperoleh bisa berupa buku/ majalah/koran/internet, observasi, dan imajinasi.
3 . Menentukan pesan yang akan disampaikan atau sindiran yang akan disampaikan Pesan yang akan disampaikan bisa tersirat (implisit) maupun tersurat (eksplisit). Contoh: Katakanlah hal kebenaran Perhatikan kehidupan orang miskin Kesenangan sesaat akan menghancurkan masa depan
4 . Menentukan unsur lucu /konyol /jengkel Contoh: Ibu yang memuji tindakan anak yang salah.
5 . Menentukan alur cerita berdasarkan struktur teks anekdot abstraksi: Di sebuah desa, tinggallah seorang ibu dan anaknya. orientasi : Keluarga itu sangat miskin. Mereka kelaparan. krisis : Ibu memuji tindakan Hasan (mencuri). reaksi : Hasan babak belur dihajar massa. koda :Ibunya menangis.
6 . Mengembangkan teks anekdot Abstraksi Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan asap di dapur.
Ciri- ciri teks anekdot adalah :
1 . Berupa teks yang mendekati perumpamaan Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah dongeng Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar -benar terjadi di masayarakat .
2 . Menampilkan tokoh- tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari - hari atau juga orang penting Biasanya pada sebuah teks anekdot
terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya seperti orang-orang pemerintahan , anggota keluar , dan lainnya.
3 . Memiliki sifat humoris , lucu , menggelitik , dan berbau lelucon tapi menyindir Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda. Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.
4 . Terselip kritikan atau tujuan Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks berbentuk anekdot , di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara yang lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat.
Kaidah kebahasaan teks anekdot sebagai berikut :
1 . Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.
2 . Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda .
3 . Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi .
4 . Memakai kata keterangan waktu lampau .
5 . Memakai kata predikat atau kata kerja.
6 . Memakai kalimat yang berbau peritah.
7 . Dibuat secara berurut dan kronologis.
CONTOH:
Ini satu pagi yang masih tetap cerah, keluar sesosok lelaki yang tengah ke rumah sakit karna ke-2 buah telinganya sekali lagi terkena luka bakar.
Doker : �looh, ada apa yang berlangsung dengan telinga anda pak? �
Pasien : �begini dokter ceritanya, terlebih dulu saya sekali lagi menyetrika pakaian, nah, saat saya sekali lagi menyetrika pakaian, dengan mendadak telpon saya bunyi serta mendering. Sebab reflek, pada akhirnya saat waktu itu saya sekali lagi memegang setrika, segera saja saya lekatkan ke telinga kiri saya dok.�
Dokter : �oh, demikian toh ceritanya, saya tahu yang dirasakan ayah, lalu untuk telinga ayah yang samping kanan apa itu yang berlangsung? �
Pasien : �Nah inilah problemnya dokter, si bego itu kembali menelpon.�
Source : Media Internet dan Perpustakaan
Source : Media Internet dan Perpustakaan
Komentar
Posting Komentar