Secara sejarah Jakarta dipilih menjadi Ibu Kota Indonesia merupakan warisan kolonial Belanda, yang dulu namanya Batavia yang sekarang menjadi Jakarta. Sekarang bisa kita lihat bahwa Jakarta mempunyai beban yang amat berat, dalam masalah yang belum tuntas sampai sekarang ini, seperti banjir, kemacetan, kpadatan penduduk, penurunan tanah atau amblas perlahan, sistem transportasi yang kurang baik dll. Maka dari itulah sebab sekarang Jakarta sudah tidak layak atau tidak mampu memikul beban sebagai Ibu Kota Indonesia.
Ide pemindahan Ibu Kota Indonesia sebenarnya sudah berhembus sejak Presiden Soekarno dan juga Presiden Presiden setelahnya, tapi sekarang bukan sekedar wacana lagi, sebab, Pemindahan Ibu Kota baru masuk dalam RPJMN 2020-2045.
Presiden sekarang ini Jokowi telah memilih atau menetapkan Pulau Kalimantan sebagai Ibu Kota baru, meskipun belum di ketahui persis wilayahnya, dan ini bakal menggantikan Jakarta sebagai pusat Pemerintahan Indonesia.
Selain itu Indonesia seolah olah Jakarta dan pulau Jawa sebagai dominasi dalam hal ekonomi, industri, bisnis, jasa, dan sektor lain yang bisa tumbuh. Padahal Indonesia wilayahnya luas, maka memilih wilayah Ibu Kota baru di luar Jawa itu sebagai mengurangi atau menghilangkan segala bentuk ketimpangan.
Pulau kalimantan di kenal sebagai paru paru dunia karena hutan hutan di Kalimantan yang masih alami, dan sekarang banyak terjadi kebakaran hutan, penggundulan hutan, dan ini sangat menghawatirkan apabila terus dibiarkan, dengan kehadiran atau tujuan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan ini Pemerintah bisa langsung mengawasi dengan ketat keadaan hutan di Kalimantan, supaya bebas dari penebangan liar, tambang liar, dan kebakaran hutan, sehingga keadaan hutan yang ada di kalimantan bisa terkendalikan. Pembangunan Ibu Kota baru harus memastikan, mempertimbangkan ketersedian ruang terbuka, memunculkan ruang hijau baru, dan memperbaiki hutan hutan yang rusak.
Baca juga : Bahaya "Plastik" Dalam Kehidupan
Untuk menciptakan lingkungan yang hijau itu tidak akan maksimal jika polusi udara sangat berlebihan, maka untuk meminimalisir polusi udara supaya di buat trotoar yang baik nyaman, membuat transportasi umum seperti LRT/KRT/MRT untuk mengurangi kepadatan kendaraan dan tercipta transportasi Ibu Kota yang modern.
Untuk ketersediaan listrik Ibu Kota Baru perlu energi terbarukan, semisal matahari, air, angin, geotermal, serta memanfaatkan sampah untuk menggantikan fosil upaya untuk menciptakan tata kota yang berkelanjutan atau jangka panjang dan ketersediaan energi listrik.
Bagaimana nanti dengan penduduk lokal, apakah mereka menjadi tersingkir? asing dengan tanahnya sendiri? atau malah ikut berkerumun membangun memajukan Ibu Kota baru? Pendatang maupun penduduk lokal supaya saling merangkul, keterbukaan, untuk meminimalisir adanya konflik sosial, dan serta memajukan atau mendukung kemajuan Ibu Kota baru. Jadi masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor perkebunan bisa beralih menjadi sektor lain yang berdampak kemajuan, maka SDM supaya di tingkatkan dan semua masyarakat di rangkul agar ikut peran dan berdampak kemajuan di Ibu Kota baru.
Pemindahan Ibu Kota baru tidak hanya sekedar pindah tapi bertujuan untuk meratakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sebelumnya Jakarta dan Jawa sebagai dominan pusat pertumbuhan ekonomi, dan untuk mewujutkan visi Indonesia yang menyeluruh dan merata serta untuk mengurangi ketimpangan antara barat dan timur dalam pertumbuhan ekonomi, karena keberadaan Ibu Kota baru di tengah tengah Indonesia yaitu Kalimanta.
Pemindahan Ibu Kota itu perlu prencanaan yang matang untuk prospek jangka panjang untuk menghindari masalah masalah dari Ibu Kota lama, nah jangan sampai masalah di Ibu Kota lama terulang kembali atau terbawa di Ibu Kota baru.
Lantas bagaimana Jakarta nanti, apakah di tinggal begitu saja? Ya jakarta juga tetap sebagai kota metropolitan, pusat perekonomian dan perindustrian, dan kalimantan sebagai pusat Pemerintahan dan perokonomian yang baru.
Itu semua termasuk harapan saya, tentang kesejahteraan Indonesia yang menyeluruh termasuk visi Indonesia, dengan Ibu Kota baru yang berada di tengah Indonesia.
Ada 5 poin penting alasan atau harapan pemindahan Ibu Kota ke pulau Kalimantan.
1. BERDAMPAK
Pusat pertumbuhan ekonomi baru untuk mendorong perekonomian setempat.
2. INKLUSIF
Pendatang atau warga lokal harus senantiasa terbuka untuk meminimalkan konflik sosial.
3. BERKELANJUTAN
Listrik dengan tenaga terbarukan semisal geotermal, matahari, angin, untuk menggantikan fosil.
4. MODERN
Trotoar harus di buat nyaman, pembuatan jalur sepeda dan transportasi umum.
5. HIJAU
Membuka ruang terbuka hijau, pengawasan ketat terhadap keadaan hutan, dan tambang liar.
*Bocoran gambar desain Ibu Kota baru
Komentar
Posting Komentar